CARA KERJA
Cara kerja dari alat ini cukup sederhana, jadi dengan sensor cahaya lampu akan menyala otomatis ketika cahaya didalam ruangan redup atau dalam keadaan gelap sekalipun, sehingga ketika penghuni meninggalkan rumah, lampu akan dapat menyala secara otomatis. Kondisi berikutnya yaitu ketika terjadi aktifitas dalam ruang, dengan sensor gerak lampu mampu mendeteksi adanya gerakan dalam ruangan sehingga lampu akan tetap menyala.
Secara umum rangkaian lampu dapat digambarkan dalam blok berikut :
Pada mode saklar 1, sistem otomatis lampu dapat digunakan ketika penghuni berada di dalam ruangan, lampu tidak akan menyala ketika ruangan dalam keadaan terang walaupun terjadi banyak aktifitas sekalipun, misal ketika siang hari cahaya terang dengan nanyak aktifitas. Berikutnya lampu juga tidak akan menyala walaupun ruang gelap yang disertai dengan tidak adanya aktifitas, misal ketika malam penghuni sedang tidur. Hal ini karena adanya sensor cahaya dan sensor gerak pada rangkaian tersebut yg terpasang secara seri. Jadi lampu baru akan menyala ketika kondisi keduanya telah terpenuhi, yaitu ketiga gelap dan terjadi banyak aktifitas, misal ketika malam hari di ruang keluarga.
Pada mode saklar 2, lampu akan tetap menyala ketika ruangan dalam keadaan gelap walaupun tidak terdapat aktifitas pada ruangan, misal ketika penghuni meninggalkan rumah dan ingin tetap menyalakan lampu pada ruang – ruang tertentu.
BAGIAN
1. Blok sensor Cahaya
Pada Blok rangkaian sensor cahaya, saya menggunakan LDR yang dapat mengaktifkan rangkaian saklar otomatis sebagai Sensing Elemen nya. Rangkaian lampu otomatis ini menggunakan sensor cahaya dengan menggunakan tegangan AC 220 V, dengan dilengkapi pengubah tegangan dari AC 220 V ke DC 12 V yang berfungsi sebagai Converter Elemen nya. Rangkaian ini juga menggunakan penstrabil tegangan agar 12 V DC dapat dipertahankan dalam keadaan stabil. LDR sebagai sensor cahaya ini apabila terkena cahaya maka lampu akan mati dan apabila tidak terkena cahaya, maka lampu akan nyala. Secara garis besar dalam pengoperasiannya rangkaian sensor cahaya terdiri dari 6 Blok : Blok catu daya, Converter AC to DC, Penstabil Tegangan, Blok Input, Blok Saklar otomatis, & Output.
2. Blok Sensor Gerak
Pada bagian blok sensor gerak, saya menggunakan sensor AMN12111 sebagai Sensing Elemen. Sensor ini merupakan sensor terkecil yang telah dilengkapi dengan output digital sehingga dalam penggunaannya tidak menggunakan rangkaian pengkondisi/rangkaian pengkonverter yang cukup rumit. Sensor ini mampu mendeteksi aktifitas manusia di dalam ruangan sebesar 8x6 meter persegi, dengan catu daya 9 V DC. Pada penggunaannya sensor ini terhubung dengan DT-51 sebagai rangkaian pengontrolnya. Di dalam kontroler DT-51 ini terdapat micro 89C51 sebagai converter & manipulation elemennya. Mikro kontroler ini bersifat programable sehingga pada penggunaannya mikro ini dapat diisi program untuk mengatur kinerja sensor gerak ini dalam mendeteksi adanya aktifitas. Misalnya kita ingin mengatur agar lampu akan padam setelah 30 menit sensor tidak mendeteksi adanya aktifitas atau kondisi – kondisi lainnya. Dalam pengoperasiannya rangkaian sensor ini terdiri dari 5 Blok, yaitu : Blok catudaya, Blok Mikro Kontroller (DT-51), Blok Input, Rangkaian Saklar Otomatis, Output.
Kesimpulan
Pada alat ini terdapat beberapa Elemen Instrumentasi diantaranya Sensing Elemen yang ditunjukkan pada 2 buah sensor, yakni sensor cahaya serta sensor gerak. Pada bagian Conversion Elemen ditunjukkan pada rangkain peubah AC ke DC pada Blok rangkaian sensor cahaya, sedangkan pada Blok rangkaian sensor gerak elemen ini ditunjukkan pada rangkaian DT-51 yang berfungsi pula sebagai Manipulation Elemen. Tidak terdapat Data Recorder pada alat ini, karena output yang dihasilkan akan langsung dipresentasikan pada nyala dan padamnya lampu.